Subscribe

FIND !

Cara Merawat Flash Disk

May 31, 2010
Udah pada tahu flash disk kan? Itu tuh salah satu alat penyimpanan data yang semakin hari semakin populer dan bisa dibilang menggeser peranan floppy disk atau yang biasa kita sebut dengan Disket. Sebenarnya flash disk dan disket memiliki fungsi yang sama, hanya saja flash disk biasanya memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dibanding disket. Jika sebuah disket hanya mampu menyimpan data sebesar 1,44 Mega Bytes maka sebuah flash disk mampu menyimpan data mulai 32 Mega Bytes - 2 Giga Bytes, tergantung dengan berapa kapasitasnya.

Selain kualitas, mahal tidaknya flash disk juga tergantung dengan besarnya kapasitas yang tersedia, semakin besar kapasitasnya semakin mahal pula harganya. Memang sih, harga flash disk cenderung menurun dibanding dulu ketika pertama kali di luncurkan, tapi harga sebuah flash disk tidak bisa dikatakan murah lho. Nah biar flash disk kita awet, benda yang biasanya berukuran kecil dan berwarna lucu ini juga harus di rawat lho. Bukan cuma karena harganya yang relatif mahal tapi juga biar data-data penting yang tersimpan didalamnya lebih aman. Well, berikut ini ada tips bagaimana merawat dan menggunakan flash disk dengan benar, antara lain :
  • Jauhkan Dari Medan Magnet Kuat
    Barang-barang elektronik seperti tv dan handphone sangat tidak baik untuk flash disk. Untuk itu jangan pernah menyimpannya di dekat barang-barang sejenis yang memiliki kekuatan magnet besar. Terkadang kita sering lupa jika meletakkan flash disk dan hand phone di tempat sama dalam tas. Nah mulai saat ini, kalau pingin flash disk kamu berumur panjang, jangan lagi menyimpannya di tempat sama ya?
  • Jangan Terkena Air
    Meski ada beberapa merk yang mengklaim waterproof, menjauhkan flash disk dari sentuhan air tetap saja menjadi langkah yang paling aman. Daripada data kamu hilang, mendingan tidak ambil resiko kan?
  • Virus Scan
    Saat Pengambilan data atau pemindahan dari dari pc ke flash disk, sangat mungkin bukan
    hanya data yang ikut berpindah tapi juga virus-virus yang terdapat dalam komputer. Apalagi kalau kita mengambil dan menyimpan data dari internet. Waduh flash disk kamu bisa dipenuhi virus-virus pengganggu. Makanya, jangan lupa untuk melakukan ritual scan virus secara berkala dengan software anti virus yang tersedia.
  • Proses Eject atau Stop , Selalu melakukan proses eject atau stop sebelum mencabut flash disk dari port usb. Selain bisa menjadikan flash disk rusak, tidak melakukan proses eject atau stop juga dapat mempengaruhi file-file data yang kamu simpan di dalamnya lho.
  • Jauhkan Dari Tempat Panas
    Semua barang elektronik tak terkecuali flash disk sangat rentan dengan yang namanya panas. Apalagi terkena sinar matahari langsung. Jadi usahakan tidak menyimpannya ditempat yang panas dan terkena sinar matahari langsung. Misalnya seperti meninggalkan flash disk di mobil.
  • Hindari Benturan Keras
    Coba rasain kalau kamu jatuh dari lantai 12, kamu bisa jadi harus masuk rumah sakit atau
    bahkan masuk ke rumah masa depan. Begitu juga dengan flash disk. Jadi jagalah flash disk
    kamu baik-baik dari benturan keras ya.
  • Tutuplah selalu
    Udara dan lingkungan kita penuh dengan debu dan kotoran. Jika socket flash disk kita kotor maka dapat mengakibatkan proses baca tulis sering gagal. Makanya selalu tutup biar nggak kotor, jangan malah diilangin tutupnya!
  • Minimalisir proses hapus-tulis
    Sama seperti kita, flash disk juga memiliki usia lho. Artinya suatu saat flash disk kita bisa mati dan tidak bisa digunakan lagi. Usia flash disk berbeda-beda, tergantung kualitas dan merk dari flash disk itu sendiri. Biasanya usia flash disk antara 10.000-100.000 kali proses hapus tulis. Jadi usahakan untuk meminimalisir proses tersebut dan juga jangan mengedit langsung dari flash disk.

Seberapa Besarkah Peran Seorang Ayah ?

May 14, 2010
Selama ini kita sering membahas peran seorang Ibu, lalu bagaimanakah dengan sang Ayah?
Kadang kita merasa bahwa seorang Ayah mempunyai kasih sayang terhadap anaknya tidak lebih besar dari seorang Ibu. Padahal tanpa kita sadari bahwa anggapan seperti itu sangatlah tidak benar.

Bagaimana kita bisa berpikir demikian? Sementara di luar sana kita banyak melihat kuli-kuli bangunan, pedagang asongan, bahkan pencopet sekalipun adalah seorang Ayah yang sedang memperjuangkan nasib anak dan istrinya, Sosok yang keras dan tidak kenal lelah.
Walaupun sering juga kita mendengar banyak seorang Ayah yang meninggalkan anak dan istrinya, seperti curahan hati yang saya baca pada blog berikut http://seilfiahmoo.blogspot.com/2010/05/dimana-ayahku.html



Dimana Ayahku ?????


Aku mengerti tidak semua Bapak mencintai anaknya..

Dan aku pun kini mengerti bahwa waktu dapat menghapus begitu banyak kenangan yang indah
Jujur,, hingga saat ini aku masih tidak habis fikir atas segala perlakuanmu,,,
Dulu aku begitu menghargaimu, menghormati, dan sangat menyayangimu…
Dulu kau sering berbagi denganku…
Menertawakanku saat Bunda memarahiku

Aku merindukanmu…
Sangat merindukanmu…
Semua kasih saying itu kini berubah menjadi permusuhan yang tiada berarti
Aku membencimu…
Sangat membencimu…

Dosakah hamba Ya Allah????
Beliau sering menyakitiku,,adikku,,kakakku,,
Bahkan Bunda tercintaku…
Aku hanya bocah yang tak tahu apa-apa
Aku hanya bocah yang merasa sakit saat Ibunya disakiti..


Tulisan di atas merupakan salah satu dari beberapa anak yang ditinggalkan oleh Ayahnya.
Jika ada seorang Ayah yang menyia-nyiakan keluarganya seperti tulisan di atas, maka saya pikir yang seperti itu tidak layak disebut sebagai seorang Ayah, Orang-orang seperti itu yang membuat citra seorang Ayah menjadi buruk. Karena yang dinamakan seorang Ayah adalah sosok pria yang bertanggung jawab dan memimpin keluarganya. Bagaimanapun mereka seharusnya memperjuangkan kebahagiaan anak dan istrinya.
Biasanya seorang Ayah tertutup dalam mengekspresikan kasih sayangnya dan tidak secara langsung. Seperti yang telah dijelaskan dalam tulisan yang saya temukan pada salah satu account jaringan sosial.




DI BALIK SEBUAH KISAH SEORANG PAPA


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.


Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.

Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.


Ketika kamu sudah beranjak remaja....

Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?


Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa,
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. ..
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal...



Subhanallah... ternyata betapa indah kasih sayang dari seorang Ayah, betapa dalam kasih sayang mereka untuk anak tercintanya..
Oleh karena itu tidak diragukan lagi betapa besar dan pentingnya figur seorang Ayah bagi kehidupan kita.
Semoga Ayah kita senantiasa selalu diberikan kesehatan, kesuksesan, dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, aaammiiinn ...
Rabbigfirliwaliwalidayya warhamhumma kammaarabbayanii shagiraaa.....




Catatan : Salam hangat untuk Ayahanda tercinta, Ahmad Supandi.
"semoga selalu tabah dalam menghadapi setiap cobaan terutama yang datang melalui anak-anakmu yang sering melanggar dan menyakiti hatimu."

Jatuh Cinta Itu Biasa Saja?

May 11, 2010
Kita berdua hanya berpegangan tangan
Tak perlu berpelukan
Kita berdua hanya saling bercerita
Tak perlu memuji

Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti
Kita berdua tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi

Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu
Jatuh cinta itu biasa saja
Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu
Jatuh cinta itu biasa saja

Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap
Hati kita gelap

Sewaktu saya pertama kali mendengar judul lagu ini, saya membayangkan lirik lagu yang menyinggung tentang seseorang yang tidak pernah mengalami jatuh cinta yang sebenarnya sehingga dia menganggap jatuh cinta itu rasanya biasa saja. Tetapi setelah mendengar lagu ini ternyata mempunyai lirik lagu yang luar biasa, berkesan kolot, sinikal tetapi menyentuh ternyata menyimpan nasihat yang diutarakan dengan indah dan mudah dicerna (disukai) oleh para pecinta musik (semua kalangan).
Waaaww, cool!!!! Sampai segitunya band Efek Rumah Kaca memperhatikan kisah percintaan anak muda zaman sekarang, kata-kata yang begitu jenius tetapi tetap mudah dimengerti. Ditambah lagi alunan musiknya yang begitu indah, simple, dan easy listening.
Siipp laaahh Efek Rumah Kaca, Two Thumbs up!

Kecerdasan Emosional Remaja

Masa remaja dikenal dengan masa storm and stress dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi. Pada masa remaja (usia 12 sampai dengan 21 tahun) terdapat beberapa fase (Monks, 1985), fase remaja awal (usia 12 tahun sampai dengan 15 tahun), remaja pertengahan (usia 15 tahun sampai dengan 18 tahun) masa remaja akhir (usia 18 sampai dengan 21 tahun) dan diantaranya juga terdapat fase pubertas yang merupakan fase yang sangat singkat dan terkadang menjadi masalah tersendiri bagi remaja dalam menghadapinya.

Fase pubertas ini berkisar dari usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 16 tahun (Hurlock, 1992) dan setiap individu memiliki variasi tersendiri. Masa pubertas sendiri berada tumpang tindih antara masa anak dan masa remaja, sehingga kesulitan pada masa tersebut dapat menyebabkan remaja mengalami kesulitan menghadapi fase-fase perkembangan selanjutnya. Pada fase itu remaja mengalami perubahan dalam sistem kerja hormon dalam tubuhnya dan hal ini memberi dampak baik pada bentuk fisik (terutama organ-organ seksual) dan psikis terutama emosi.

Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Masa remaja yang identik dengan lingkungan sosial tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri secara efektif. Bila aktivitas-aktivitas yang dijalani di sekolah (pada umumnya masa remaja lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah) tidak memadai untuk memenuhi tuntutan gejolak energinya, maka remaja seringkali meluapkan kelebihan energinya ke arah yang tidak positif, misalnya tawuran. Hal ini menunjukkan betapa besar gejolak emosi yang ada dalam diri remaja bila berinteraksi dalam lingkungannya.


Mengingat bahwa masa remaja merupakan masa yang paling banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan teman-teman sebaya dan dalam rangka menghindari hal-hal negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain, remaja hendaknya memahami dan memiliki apa yang disebut kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini terlihat dalam hal-hal seperti bagaimana remaja mampu untuk memberi kesan yang baik tentang dirinya, mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri, berusaha menyetarakan diri dengan lingkungan, dapat mengendalikan perasaan dan mampu mengungkapkan reaksi emosi sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada sehingga interaksi dengan orang lain dapat terjalin dengan lancar dan efektif.

Apa Sih Kecerdasan Emosional

Goleman (1997), mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Lebih lanjut Goleman mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Sementara Cooper dan Sawaf (1998) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya Howes dan Herald (1999) mengatakan pada intinya, kecerdasaan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dikatakannya bahwa emosi manusia berada diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasaan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.

Dari beberapa pendapat diatas dapatlah dikatakan bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 3 (tiga) unsur penting kecerdasan emosional terdiri dari : kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri); kecakapan sosial (menangani suatu hubungan) dan keterampilan sosial (kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain).

Komponen-Komponen Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional bukan merupakan lawan kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan IQ, namun keduanya berinteraksi secara dinamis. Pada kenyataannya perlu diakui bahwa kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di sekolah, tempat kerja, dan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat.

Goleman (1995) mengungkapkan 5 (lima) wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

Mengenali emosi diri

Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya membuat diri berada dalam kekuasaan perasaan. Sehingga tidak peka akan perasaan yang sesungguhnya yang berakibat buruk bagi pengambilan keputusan masalah.

Mengelola emosi

Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila : mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri.

Memotivasi diri

Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-hal sebagai berikut : a) cara mengendalikan dorongan hati; b) derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang; c) kekuatan berfikir positif; d) optimisme; dan e) keadaan flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah ke dalam apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada satu objek. Dengan kemampuan memotivasi diri yang dimilikinya maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.

Mengenali emosi orang lain

Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain.

Membina hubungan dengan orang lain

Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial. Sesungguhnya karena tidak dimilikinya keterampilan-keterampilan semacam inilah yang menyebabkan seseroang seringkali dianggap angkuh, mengganggu atau tidak berperasaan.

Dengan memahami komponen-komponen emosional tersebut diatas, diharapkan para remaja dapat menyalurkan emosinya secara proporsional dan efektif. Dengan demikian energi yang dimiliki akan tersalurkan secara baik sehingga mengurangi hal-hal negatif yang dapat merugikan masa depan remaja dan bangsa ini. Semoga. (jp)

Oleh: Zainun Mu’tadin, SPsi., MSi.
Sumber : http://www.ilmupsikologi.com/?p=16

Sebuah film yang didedikasikan untuk para KORUPTOR!


Deddy Mizwar, lagi-lagi meluncurkan film nasional yang jenius setelah film Naga Bonar Jadi 2. Menonton film ini rasanya seperti menyaksikan kehidupan sehari-hari yang ditransmisikan ke bentuk media lain. tertawa sekaligus meneteskan air mata ketika saya memonton film ini. tertawa bukan hanya karena tingkah laku para pemain filmnya atau dialognya, tetapi lucunya kenyataan pada film itu.

Film ini menceritakan tentang bagaimana susahnya mencari kerja diantara gedung-gedung pencakar langit,gubuk-gubuk liar dan perkampungan masyarakat kelas bawah dengan berbagai kehidupannya, kota Jakarta.

Muluk (Reza Rahadian), seorang sarjana manajemen yang kesulitan mencari pekerjaan namun dia tidak putus asa, dan akhirnya dia memutuskan untuk bersentuhan dengan pencopet dan permasalahannya. Dibantu oleh Syamsul (Asrul Dahlan), sarjana pendidikan yang kerjanya hanya bermain gaple di pos ronda dan juga melibatkan Pipit (Tika Bravani) wanita pengangguran yang selalu mengikuti kuis berhadiah di televisi. Awalnya muluk berniat kerja menjadi konsultan pencopet dengan bagian 10% dari hasil mencopet, Tetapi semakin jauh dia mempunyai keinginan untuk merubah, menyadarkan, dan mendorong para pencopet untuk hidup lebih baik. Syamsul mengajarkan para pencopet menulis dan membaca, sedangkan Pipit mengajar mengaji. Muluk mengatakan bahwa jika kita bisa menulis dan membaca tentu saja masih bisa mencopet tetapi bukan dari saku atau tas melainkan dari brankas, dan itu bukan dinamakan pencopet tetapi koruptor. Para pencopet yunior itu diajak ke Gedung MPR, dan nyeletuk, “Mereka nyopetnya gimana ya?”.

Selain itu, di film alangkah lucunya (negeri ini) menceritakan tentang seorang caleg yang merayu seorang gadis pujaannya dengan memperlihatkan screensaver yang bergambar akuarium dan main game pacman dari laptop yang berharga 15 juta rupiah. Seperti yang kita ketahui penghasilan seseorang yang baru menjadi calon legislatif tidak sebanyak itu apalagi dalam lingkungan asalnya yang kumuh. Lalu bagaimanakah jika dia sudah menjadi anggota legislatif yang sebenarnya?

Sepanjang film yang lebih banyak membuat tertawa ini membuat saya tersentuh dan terhanyut. Pada saat adegan pak Rahmat (Selamet Raharjo) bapak dari Pipit dan pak Makbul (Deddy Mizwar) Bapak dari Muluk, beriringan ke mushola dan berdoa meminta ampun kepada Allah setelah mereka mengetahui bahwa selama ini anak-anak yang dibanggakannya ternyata bekerja dan digaji oleh para pencopet dengan uang haram.

Lalu adegan berikutnya yang membuat saya terharu, yaitu pada saat Muluk bersitegang dengan Satpol PP karena mereka sedang merazia pengamen, PKL dan pedagang asongan, diantara pedagang asongan itu adalah para pencopet yang di didik oleh Muluk. dan pada akhirnya Muluk ditangkap oleh Satpol PP karena dia mengakui bahwa dia yang bertanggung jawab atas anak-anak yang mengasong itu. Mereka anak didik Muluk berteriak, menangis, dan tidak terima, seseorang yang sudah menyadarkan dan memberi mereka dorongan dan semangat untuk merubah hidup para pencopet itu, ditangkap begitu saja demi membela mereka.

Film ini benar-benar nyata mengangkat cerita tentang kehidupan di Negeri ini. mengajak Indonesia menertawakan lucunya ke-ironis-an diri sendiri. Suatu keharusan untuk memnonton film ini bagi anda yang masih memiliki rasa cinta terhadap negeri kita, Indonesia.





Judul film : Alangkah Lucunya (Negeri ini)

Sutradara : Deddy Mizwar

Sutradara pendamping : Aria Kusumadewa

Pemeran : Reza Rahadian, Tika Bravani, Asrul Dahlan, Deddy Mizwar, Slamet Raharjo, Jaja Miharja, Tio Pakusadewo, Rina Hassim

"AMYGDALA"

AMYGDALA adalah bagian otak yang menyebabkan orang takut kehilangan uang..


Peneliti menemukan bagian otak bernama amygdala yang menjadi penyebab kenapa orang takut kehilangan uang. Normalnya, orang akan takut kehilangan uang dan berhati-hati saat bertindak, namun mereka yang amygdala-nya rusak tidak punya rasa takut itu.

Orang bijak mengatakan hidup adalah proses menuju kehilangan. Tapi tetap saja manusia takut dan sangat menjaga apa yang dipunyainya agar tak hilang terutama uang. Peneliti menemukan jawabannya ini semua gara-gara amygdala.

Sebuah studi membuktikan secara ilmiah mengapa ada orang yang takut kehilangan uang tapi ada juga yang tidak. Perbedaan bagian otak yang bernama amygdala adalah penyebabnya. Jika Anda masih punya rasa takut kehilangan uang, artinya bagian amygdala pada otak masih berfungsi dengan normal.

Dalam studinya, peneliti menganalisis otak seseorang yang bermain judi. Hasilnya menunjukkan, orang yang takut kehilangan uang saat bermain judi ternyata memiliki bagian amygdala yang aktif pada bagian otaknya. Amygdala adalah bagian yang berfungsi sebagai pusat pengontrol rasa takut dalam otak.

“Hasil laboratorium dan bukti di lapangan menunjukkan bahwa seseorang cenderung menghindari risiko kehilangan meski sebenarnya mungkin ia akan mendapat sesuatu yang lebih besar jika kehilangan,” kata Dr Benedetto De Martino dari the California Institute of Technology, Pasadana seperti seperti dilansir dari ABCNet, Selasa (9/2/2010).

Sebagai contoh, orang akan menghindari judi karena takut kehilangan uang US$ 10 padahal mereka bisa saja mendapatkan untung US$ 15. Tindakan ini menurut Dr Martino disebut dengan ‘loss aversion‘ atau takut kehilangan.

Untuk mengetahui fungsi amygdala pada otak manusia, peneliti menguji dua orang perempuan dengan kondisi genetik langka yang disebut dengan penyakit Urbach-Wiethe. Penyakit itu menyebabkan kerusakan bagian amygdala dan membuat seseorang tidak bisa mengontrol rasa takut atau emosi lainnya.

Peneliti membandingkan kedua perempuan itu dengan 12 partisipan lainnya yang tidak memiliki penyakit tersebut. Studi ini hanya menggunakan sedikit partisipan karena secara etika, tidak etis rasanya melukai dan membongkar isi otak manusia untuk mengetahui apa yang terjadi di dalamnya.

Para partisipan diminta untuk melakukan judi dimana akan ada dua kemungkinan yang dihasilkan. Kemungkinan pertama adalah partisipan akan memenangkan US$ 20 atau kehilangan US$ 5. Kemungkinan kedua adalah partisipan akan memenangkan atau kehilangan US$ 20.

Hasilnya menunjukkan kedua perempuan yang punya penyakit Urbach-Wiethe ternyata memilih pilihan kedua, yaitu mengambil risiko kehilangan yang lebih besar. Hal ini membuktikan bahwa bagian amygdala pada otaknya memang tidak berfungsi sehingga ia cenderung tidak takut kehilangan uang.

“Seseorang dengan amygdala normal harusnya bisa lebih berhati-hati dalam bertindak dan punya rasa takut akan kehilangan,” kata Ralph Adolphs.

Studi yang dilaporkan dalam the Proceedings of the National Academy of Science ini membantu menjelaskan mengapa ada sebagian orang yang berani mengambil risiko dan ada yang tidak. Jika seseorang tidak punya rasa takut, mungkin bagian amygdala dalam otaknya mengalami kerusakan yang mungkin disebabkan oleh faktor genetik atau DNA.(fah/ir)



sumber : http://www.ilmupsikologi.com

Telinga Kanan Lebih Mudah Menerima Kata Maaf ?

May 7, 2010
Pernahkah Anda kesulitan meminta maaf pada seseorang? Mungkin ada yang salah dengan cara Anda meminta maaf. Menurut peneliti, agar kata maaf lebih diterima oleh seseorang, ucapkanlah ke telinga kanannya.

Peneliti dari the University of Valencia, seperti dilansir Telegraph, Kamis (4/2/2010) mengatakan bahwa ketika sedang marah, telinga kanan akan lebih responsif terhadap suara atau bunyi-bunyian daripada telinga kiri.

Dengan mengatakan maaf ke telinga kanan maka kemungkinan pesan tersebut masuk ke otak akan lebih besar dan membuat kata maaf lebih mudah diterima. Peneliti menyimpulkan hal tersebut setelah melakukan tes pendengaran terhadap 30 partisipan pria yang sedang marah.

Untuk memancing emosi dan kemarahan partisipan, peneliti memberikan bacaan yang menimbulkan emosi dan permusuhan. Peneliti kemudian memonitor detak jantung, tekanan darah dan level hormon testosteron partisipan. Sebuah bunyi atau suara kemudian diperdengarkan pada telinga kanan dan kiri partisipan.

Berdasarkan hasil studi tersebut, ketika sedang marah ternyata partisipan lebih bisa menerima pesan atau bunyi-bunyian dari telinga kanan daripada telinga kiri. Hasil inilah yang kemudian membuat peneliti menyarankan pentingnya meminta maaf lewat telinga kanan.

Bunyi kata maaf yang dimasukkan ke telinga kanan akan memungkinkan pesan ‘maaf’ itu dicerna dan diproses lebih baik dalam otak, terutama otak kiri.

Seperti diketahui, otak kiri berfungsi mengontrol semua aktivitas dan merespons stimulasi anggota tubuh bagian kanan sementara otak kanan justru sebaliknya. Otak kiri juga berfungsi melakukan proses yang berhubungan dengan logika atau pemikiran sehingga bisa menerima pesan dengan lebih rasional.

Penemuan yang dipublikasikan dalam Journal Hormones and Behaviour ini menghasilkan teori baru, yaitu dengan mengarahkan pembicaraan ke telinga kanan, komunikasi akan berjalan lebih baik karena suara yang datang dari telinga kanan akan lebih didengar oleh otak daripada pesan dari telinga kiri.

sumber :
http://www.ilmupsikologi.com/?p=663

Rasa Malu Termasuk Sebagian Dari Iman

"sungguhnya aku melihat seseorang yang tidak mempunyai rasa malu dan jujur. maka ia bagai seorang yang telanjang di tengah suatu kaum."

Rasa malu adalah budi pekerti mulia yang menghiasi semua bentuk budi pekerti dengan cahaya keceriaan.
Jika budi pekerti mulia dimiliki oleh kaum lelaki, maka hal itu adalah fitrah dan tabiat kaum wanita. Karena itu, tidak masuk akal jika engkau mendapati wanita tidak mempunyai rasa malu, kalau memang ada, maka wanita itu adalah sangat menjijikan dan memalukan.

Untuk membina budi perkerti yang kokoh tidak akan terwujud sedikitpun kecuali atas dasar keimanan yang dapat bercabang di dalam jiwa, yang dapat mengisi hati sanubari dan yang memiliki perasaan.
Rasa malu adalah perhiasan dan syiar budi pekerti yang mulia, sehingga keduanya terkait erat yang tidak dapat dipisahkan anatara yang satu dengan yang lain, seseorang yang tidak mempunyai rasa malu, maka ia tidak beriman dan tidak berbudi pekerti yang baik.

Rasa malu termasuk sebagian dari iman, rahasianya adalah karena keduanya mengajak seseorang untuk berbuat baik dan meninggalakan yang buruk. iman mengajak seseorang untuk taat dean menjauhi maksiat. Rasa malu mengajak seseorang untuk mensyukuri segala nikmat dan mencegah seseorang dari menyakiti orang lain, sebagaimana ketika ia mencegah seseorang dari perbuatan dan tutur kata yang buruk, agar ia tidak terhina dan menyesal.

Lawan rasa malu adalah bengal, yaitu seseorang yang elalu bersikap kasar, keji dalam tutr kata dan perbuatannya.

Seorang muslimah tidak bersikap kasar dan keji dalam sikap dan tutur katanya, karena sifat itu adalah milik penduduk neraka, sedangkan seorang muslimah sebagai calon penghuni surga tidak mempunyai sikap kasar dan keji.





sumber : Potret Indah Wanita Penghuni Surga (DR. Akram Ridha)

Hafalan Shalat Delisa ...

May 6, 2010

Judul Buku : Hafalan Shalat Delisa

Penulis : Tere Liye

Kategori : Kisah Nyata

Penerbit : Republika

Tahun : 2005 (cetakan VI)


Bermata hijau, berambut pirang, cerdas, dan lincah, itulah Alisa Delisa (6), bocah Lhok Nga yang tinggal bersama Ummi serta ketiga kakaknya, Fatimah (15) dan si kembar Aisyah – Zahra (12). Ayah mereka bekerja di Kapal Tanker dan pulang setiap 3 bulan sekali, tidak lupa dengan tumpukan oleh-oleh. Dan untuk kepulangannya kali ini, Abi berjanji membawakan Delisa sepeda warna biru. Jika Delisa berhasil menghafal bacaan shalatnya. Sebagai tambahan hadiah dari Ummi, yang sudah menyiapkan kalung berinisial D.

Dengan sangat giat Delisa menghafal bacaan shalat, tetapi ketika bacaan shalat itu sudah berhasil dihapalnya, semuanya hilang bersama gelombang Tsunami yang dahsyat yang juga telah melenyapkan nyawa Ummi dan kakak-kakak tercintanya.

“Ya Allah, lihatlah! Delisa baru enam tahun! Delisa bahkan belum mengerti makna mati dan kematian! Ya Allah, lihatlah! Delisa baru enam tahun! Delisa bahkan belum tahu makna derita dan penderitaan..”

Gelombang Tsunami yang dahsyat pada akhir tahun 2004 itu benar-benar membuat hancur hatinya, sebagian keluarganya lenyap, hanya tinggal ayahanda tercinta. Dengan satu kaki yang tersisa, namun Delisa tetap giat menghapal bacaan shalatnya. Hingga akhirnya dia menyadari bahwa hafalan shalat itu dihafal bukan hanya untuk mendapatkan seuntai kalung, tapi untuk beribadah kepada Allah SWT.
Novel ini disajikan dengan bahasa yang sederhana namun sangat menyentuh. Penulis berhasil menghadirkan tokoh-tokoh dan suasana dengan begitu hidup. Islami dn luar biasa. Di tulis dalam kesadaran ibadah. Mengajak kita mencintai kehidupan, juga kematian, mencintai anugerah serta musibah, dan mencintai indahnya hidayah.

Pada akhirnya, dengan segala kandungannya, novel ini wajib dibaca oleh mereka yang sedang merenungi dan mencari makna dan arti hidup yang sebenarnya. Bahkan bagi para remaja juga dianjurkan membaca novel ini, karena akan memperkaya nilai – nilai kehidupan dalam proses pencarian jati diri mereka. Energi untuk ‘hidup’ yang dibawa oleh novel ini sangatlah besar, dan bisa membuka sudut pandang yang baru tentang kehidupan ini.