Subscribe

FIND !

Sebuah film yang didedikasikan untuk para KORUPTOR!

May 11, 2010

Deddy Mizwar, lagi-lagi meluncurkan film nasional yang jenius setelah film Naga Bonar Jadi 2. Menonton film ini rasanya seperti menyaksikan kehidupan sehari-hari yang ditransmisikan ke bentuk media lain. tertawa sekaligus meneteskan air mata ketika saya memonton film ini. tertawa bukan hanya karena tingkah laku para pemain filmnya atau dialognya, tetapi lucunya kenyataan pada film itu.

Film ini menceritakan tentang bagaimana susahnya mencari kerja diantara gedung-gedung pencakar langit,gubuk-gubuk liar dan perkampungan masyarakat kelas bawah dengan berbagai kehidupannya, kota Jakarta.

Muluk (Reza Rahadian), seorang sarjana manajemen yang kesulitan mencari pekerjaan namun dia tidak putus asa, dan akhirnya dia memutuskan untuk bersentuhan dengan pencopet dan permasalahannya. Dibantu oleh Syamsul (Asrul Dahlan), sarjana pendidikan yang kerjanya hanya bermain gaple di pos ronda dan juga melibatkan Pipit (Tika Bravani) wanita pengangguran yang selalu mengikuti kuis berhadiah di televisi. Awalnya muluk berniat kerja menjadi konsultan pencopet dengan bagian 10% dari hasil mencopet, Tetapi semakin jauh dia mempunyai keinginan untuk merubah, menyadarkan, dan mendorong para pencopet untuk hidup lebih baik. Syamsul mengajarkan para pencopet menulis dan membaca, sedangkan Pipit mengajar mengaji. Muluk mengatakan bahwa jika kita bisa menulis dan membaca tentu saja masih bisa mencopet tetapi bukan dari saku atau tas melainkan dari brankas, dan itu bukan dinamakan pencopet tetapi koruptor. Para pencopet yunior itu diajak ke Gedung MPR, dan nyeletuk, “Mereka nyopetnya gimana ya?”.

Selain itu, di film alangkah lucunya (negeri ini) menceritakan tentang seorang caleg yang merayu seorang gadis pujaannya dengan memperlihatkan screensaver yang bergambar akuarium dan main game pacman dari laptop yang berharga 15 juta rupiah. Seperti yang kita ketahui penghasilan seseorang yang baru menjadi calon legislatif tidak sebanyak itu apalagi dalam lingkungan asalnya yang kumuh. Lalu bagaimanakah jika dia sudah menjadi anggota legislatif yang sebenarnya?

Sepanjang film yang lebih banyak membuat tertawa ini membuat saya tersentuh dan terhanyut. Pada saat adegan pak Rahmat (Selamet Raharjo) bapak dari Pipit dan pak Makbul (Deddy Mizwar) Bapak dari Muluk, beriringan ke mushola dan berdoa meminta ampun kepada Allah setelah mereka mengetahui bahwa selama ini anak-anak yang dibanggakannya ternyata bekerja dan digaji oleh para pencopet dengan uang haram.

Lalu adegan berikutnya yang membuat saya terharu, yaitu pada saat Muluk bersitegang dengan Satpol PP karena mereka sedang merazia pengamen, PKL dan pedagang asongan, diantara pedagang asongan itu adalah para pencopet yang di didik oleh Muluk. dan pada akhirnya Muluk ditangkap oleh Satpol PP karena dia mengakui bahwa dia yang bertanggung jawab atas anak-anak yang mengasong itu. Mereka anak didik Muluk berteriak, menangis, dan tidak terima, seseorang yang sudah menyadarkan dan memberi mereka dorongan dan semangat untuk merubah hidup para pencopet itu, ditangkap begitu saja demi membela mereka.

Film ini benar-benar nyata mengangkat cerita tentang kehidupan di Negeri ini. mengajak Indonesia menertawakan lucunya ke-ironis-an diri sendiri. Suatu keharusan untuk memnonton film ini bagi anda yang masih memiliki rasa cinta terhadap negeri kita, Indonesia.





Judul film : Alangkah Lucunya (Negeri ini)

Sutradara : Deddy Mizwar

Sutradara pendamping : Aria Kusumadewa

Pemeran : Reza Rahadian, Tika Bravani, Asrul Dahlan, Deddy Mizwar, Slamet Raharjo, Jaja Miharja, Tio Pakusadewo, Rina Hassim

0 komentar:

Post a Comment